Senin, 14 September 2009

BERCUKUR TAK IKHLAS


Gara-gara Ibunya yang tidak tahan melihat rambut Farhan yang semakin hari semakin gonrong dan kelihatan tidak terurus, akhirnya diputuskan untuk dicukur walaupun kadang-kadang Farhan tidak ingin dicukur secara paksa.

Sore itu, tanggal 9 September 2009, sebelum berangkat ke acara buka puasa di sekretariat KOPEL Sulawesi, Farhan dibawa ke Tukang cukur di Jalan Bung Permai Tamalanrea. Pada awalnya Farhan nyantai aja, katanya pingin gundul seperti ayah.

sesampai di tempat tukang cukur, kelihatannya Farhan sudah tidak mod setelah melihat dua orang mahasiswa yang sedang di cukur gondol. Ayah..., tidak mau ka dicukur... tidak mau.. ayah. Tidak Gondol ji Ben 7.. pulang mo ki Ayah... pulang mi.

Melihat glagat Farhan yang Enggan dicukur, ibu tidak mau kalah. Pokoknya cukur mi deh, sudah berkali-kali mi ke sini mi tapi tidak pernah berhasil mencukurnya, kata ibu. biar mi menangis....

Akhirnya, tiba giliran Farhan. Dengan sikap yang siap melompat Farhan kemudian meronta-ronta minta dilepas. tidak.. mau ka..tidak mau ka..., teriak Farhan. tidak apa-apa ji bu menangis, bagus ji itu melatih jantungnya anak-anak, biasa ji itu menangis, kata Tukang Cukur sambil menyiapkan mesin cukurnya.

Dengan dipengangi ayah dan ibu, Farhan kemudian di cukur sampai gondo. walaupun di tampaknya dia sangat tidak ikhlas sambil berusaha melepaskan diri. Akhirnya, selesai juga. rambut Farhan hanya tersisa 2 cm dari batok kepalanya. kalau dilihat sepentas, gundul deh... Farhan tidak dapat mengelak... Nasi sudah jadi bubur...., kaciann de dulu Farhan...

Tidak ada komentar: